Twitter atau X di Blokir, Ini Penjelasan Lengkapnya

Rockpaper – pemerintah kita ingin blokir Twitter (sekarang menjadi X) dan Telegram. Mereka dianggap gagal mengatasi konten negatif seperti pornografi dan judi online. Kemenkominfo sudah memberikan waktu satu minggu untuk memperbaiki isu ini. Jika dalam waktu itu masalah tidak teratasi, platform ini akan diblokir. Nailul Huda dari Celios mengkritik langkah pemblokiran ini. Dia menyarankan pemerintah fokus pada akar masalah dari konten negatif, bukan hanya memblokir jalur akses.

Ringkasan Utama:

  • Pemerintah sedang mempertimbangkan untuk memblokir platform media sosial X (Twitter) dan Telegram karena dianggap tidak efektif dalam mengatasi konten negatif seperti pornografi dan judi online.
  • Kemenkominfo memberikan ultimatum satu minggu untuk kedua platform menghapus konten terlarang, jika tidak akan diblokir.
  • Pemerintah disarankan agar lebih fokus pada penanggulangan sumber konten negatif tersebut daripada langsung melakukan pemblokiran terhadap platform tersebut.
  • Rencana pemblokiran menuai pro dan kontra di masyarakat.
  • Muncul rencana peluncuran media sosial lokal “Elaelo” sebagai alternatif pengganti X (Twitter).

Latar Belakang Pemblokiran Twitter atau X

Kemenkominfo menemukan ratusan ribu konten pornografi di Twitter dan Telegram. Mereka telah minta Telegram hapus konten judi online. Namun, Telegram tidak bekerja sama.

Alasan Pemblokiran Twitter atau X

Kemenkominfo menyatakan alasan utama blokir Twitter atau X adalah adanya konten pornografi dan judi online. Ratusan ribu konten pornografi ditemukan di X dan judi online di Telegram. Kegiatan ini melanggar hukum Indonesia, jadi Kemenkominfo blokir keduanya.

Penyebaran Konten Pornografi

Kemenkominfo mengakui banyak konten pornografi di X (Twitter). Mereka menemukan ratusan ribu konten yang melanggar aturan. Itu sebabnya, Kemenkominfo blokirnya.

Konten Judi Online

Kemenkominfo temukan juga judi online di Telegram. Mereka sudah minta Telegram hapus, tapi tidak ditanggapi. Ada 600 lebih konten judi online yang belum dihapus. Kemenkominfo akan blokir jika Telegram tidak patuh.

Peran Elon Musk dalam Kasus Ini

Elon Musk, CEO dan CTO platform X (Twitter), sedang dibicarakan karena kasus ini. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan kirim surat kepadanya soal pemblokiran X. Mereka berpikir X tak bisa hentikan konten pornografi di platformnya.

Konten pornografi berjejer di X yang dimiliki Musk. X bisa kena blokir gara-gara konten asusila yang diunggah pengguna. Musk kelihatan dukung kebebasan bicara, tapi juga mau kendalikan situasi.

Pemerintah diharap cari akar masalah pornografi online. Jangan cuma blokir platformnya. Blokir X bisa ganggu kebebasan berekspresi di media sosial. Diskusi penting dan kasus besar sering muncul di Twitter. Blokir bisa terhalang hal itu.

Dampak Pemblokiran Twitter atau X

Kemenkominfo meminta pengguna X (Twitter) siap-siap pindah ke platform media sosial lain. Pemblokiran X juga bisa memotivasi warga membuat platform media sosial baru di dalam negeri. Ini karena banyak pengguna Telegram di Indonesia (sekitar 61,3 juta) harus mencari aplikasi lain jika Telegram diblokir.

Migrasi ke Platform Lain

Kemenkominfo mengajak pengguna X (Twitter) untuk siap bermigrasi ke platform lain. Mereka yang peduli aktif mencari cara untuk mengimbangi risiko pemblokiran media sosial baru ini. Solusi seperti merubah pengaturan DNS, memakai Cloudfare WARP, atau VPN dipilih untuk cara amannya.

Potensi Munculnya Media Sosial Lokal

Isu bahwa pemblokiran X bisa jadi memotivasi warga membuat platform media sosial lokal semakin terdengar. Aksi ini niscaya ditindaklanjuti beberapa pengguna Telegram yang mencari layanan pesan alternatif sebagai antisipasi blokir pada Telegram.

Beberapa orang menduga Kemenkominfo ingin meluncurkan “Elaelo,” media sosial lokal, sebagai pengganti X yang bakal diblokir. Meski begitu, banyak yang belum yakin soal keamanan dan kredibilitasnya.

Elaelo: Media Sosial Lokal Pengganti X

Kementerian Kominfo sedang memikirkan untuk buat media sosial baru “Elaelo”. Ini untuk gantiin X (Twitter) yang kemungkinan akan diblokir. Elaelo dicatat sebagai media sosial yang buat oleh pemerintah indonesia dan pakai domain “.id”. Tapi, banyak yang meragukan kebenaran dan keamanan Elaelo.

Latar Belakang Pembuatan Elaelo

Elaelo.id adalah platform media sosial yang mengklaim sebagai pengganti Twitter atau X. Setelah mengalami suspend pada Senin, 17 Juni 2024, situs ini kembali aktif pada Selasa, 18 Juni 2024, namun belum berfungsi sepenuhnya. Elaelo.id menjadi perbincangan di media sosial dan mendapatkan perhatian dari netizen di Indonesia. Meskipun begitu, ada pendapat yang menyebut bahwa Elaelo.id mungkin hanya sebuah prank atau lelucon.

Fitur dan Keamanan Elaelo

Walaupun dibilang Elaelo akan jadi ganti X atau Twitter, namun belum ada konfirmasi pasti dari Kominfo. Pengguna X menilai fitur Elaelo masih kurang. Selain itu, Elaelo.id sedang dalam perbaikan saat ini. Warganet komplen tentang masalah cookies dan login di Elaelo.

Banyak pengguna kritik tampilan UI Elaelo yang belum rapi. Ada yang bilang, lack opsi cookies yang jelas menurut akun @dhemit_is_back. Serta, banyak yang ragu dengan nama situs Elaelo. Kritikan lain dari pengguna X adalah soal kurangnya transparansi Elaelo.

twitter atau x di blokir

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sedang mempertimbangkan pemblokiran media sosial. Mereka khawatir karena isu judi online dan konten pornografi yang meluas di platform X (Twitter).

Pemerintah berusaha menyelesaikan masalah ini dengan memberi peringatan kepada Telegram. Tetapi Telegram belum menunjukkan kerjasama yang baik, menurut mereka.

Proses Blokir Twitter oleh Pemerintah

Kemenkominfo menemukan banyak konten tidak pantas di Twitter. Mereka tidak bisa blokir satu per satu konten ini, jadi mereka blokir seluruh platform.

Bukti Konten Negatif di Twitter

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika juga menyebutkan temuan konten pornografi di Twitter. Ini alasan dilakukannya pemblokiran kepada media sosial ini.

Menteri Kominfo, Budi Arie Setiadi, menjelaskan tentang larangan konten dewasa di internet. Undang-undang setempat sudah jelas menegaskan pemblokiran platform yang melanggar aturan.

Kemenkominfo juga sedang mengevaluasi X terkait kebijakan baru mereka terhadap konten pornografi. Jumlah konten itu sangat besar, mencapai ratusan ribu.

Reaksi Masyarakat terhadap Pemblokiran

Rencana pemblokiran platform X (Twitter) dan Telegram menyulitkan masyarakat. Ada yang setuju dengan langkah pemerintah reaksi masyarakat pemblokiran twitter dan reaksi masyarakat pemblokiran x. Namun, banyak juga yang kritis terhadap kebijakan ini.

Pro dan Kontra

Beberapa warganet merasa pemerintah sepatutnya mengurusi sumber pro kontra pemblokiran twitter dan pro kontra pemblokiran x. Mereka anggap petingnya fokus pada penyebaran hoaks dan ujaran kebencian. Kekhawatiran akan data pribadi saat berganti ke platform lokal pun muncul. Misalnya, jika beralih ke platform media sosial buatan pemerintah, seperti Elaelo.

Langkah Pencegahan Konten Negatif

Nailul Huda dari Celios menyarankan pemerintah untuk fokus pada mengatasi sumber konten negatif. Hal ini lebih efektif daripada memblokir platform. Pun, pemerintah bisa membatasi akses ke konten tertentu seperti dalam olahraga. Ini dilakukan dengan mengatur jalur penyedia internet. Huda juga menegaskan perlunya tindakan tegas terhadap konten judi online sebelum pembicaraan pembatasan informasi.

[langkah pencegahan konten negatif, cara mengatasi konten negatif di media sosial] Kementerian Komunikasi dan Informatika telah memblokir 1,2 juta situs pornografi. Mereka juga menghapus satu juta konten pornografi dari Twitter. Hal ini berkat kerja sama dengan berbagai pihak. Namun, masih ada tantangan dalam menangani konten pornografi yang terselubung atau menggunakan VPN. UU ITE direncanakan akan direvisi untuk melindungi anak-anak dari pornografi online.

Seto Mulyadi, yang merupakan anggota Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), menyerukan penghapusan konten negatif dan kekerasan dalam game. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya menjauhkan anak-anak dari konten negatif, termasuk pornografi dan radikalisme. Seto Mulyadi memperingatkan tentang meningkatnya kasus perundungan yang terkait dengan game kekerasan. Oleh karena itu, ia mendesak pemerintah untuk melindungi anak-anak dari game berbahaya.

Komisi Perlindungan Anak dan Psikolog Stenny Prawitasari menyoroti dampak psikologis game kekerasan. Mereka menekankan peran orang tua dalam mengawasi game anak-anak. Penelitian menunjukkan hubungan antara game kekerasan dan tingkat agresivitas pada anak-anak. Ini menegaskan urgensi memantau aktivitas game anak-anak untuk kesejahteraan mereka.

Kebijakan Pemerintah tentang Media Sosial

Kemenkominfo mengumumkan akan menindak tegas platform seperti X (Twitter) dan Telegram. Mereka harus patuh pada peraturan Indonesia. Platform-platform ini diberi waktu satu minggu untuk hapus konten negatif. Contohnya, pornografi dan judi online. Jika mereka lalai, akan diblokir oleh Kemenkominfo.

Peraturan dan Regulasi

Pemerintah ingin menegakkan aturan dengan keras. Mereka ingin pastikan setiap platform media sosial di Indonesia taat pada regulasi. Ada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 yang larang konten pornografi. Pemerintah bisa blokir platform yang melanggar aturan tersebut.

Alternatif Selain Elaelo

Meskipun pemerintah ingin Elaelo jadi alternatif untuk Twitter, banyak orang ragu akan keamanannya. Mereka kawatir tentang data pribadi mereka. Aplikasi Elaelo adalah pada 5 Maret 2024. Itu sebabnya, sebagian besar orang enggan untuk menggunakannya.

Medsos Lokal Lainnya

Ada opsi lain selain Elaelo di luar sana, misalnya Indonesialu dan Ayok. Perubahan fitur Likes di Twitter juga mempengaruhi keputusan banyak orang. Sekarang, likes tidak publik lagi. Ini membuat orang tidak bisa tahu siapa yang suka postingan.

Mempertimbangkan Keamanan Data

Melacak jumlah likes pada postingan mereka di media sosial terasa sulit bagi beberapa orang. Meskipun beberapa orang senang dengan hal ini karena mereka dapat menyukai postingan tanpa diketahui oleh orang lain, namun penting untuk selalu mempertimbangkan keamanan data saat memilih platform media sosial.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *